Monday, March 8, 2010

Rabiah Al Adawiyah

Pendiri "Agama Cinta"

Rabiah Al Adawiah,mungkin diantara kita masih banyak yang belum mengenalnya. Ia adalah seorang mistisi yang sangat tinggi derajatnya, dan tergolong sufi periode awal. Ia memperkaya literatur Islam dengan kisah-kisah pengalaman mistiknya dalam sajak-sajak berkualitas tinggi.

Sesungguhnya ia lebih dikenal sebagai seorang pendiri 'agama cinta' (mahabbah) dan ia pun dikenang sebagai 'ibu para sufi besar' (The Mother of the Grand master). Siapa sebenarnya ia yang kepergiannya dielu-elukan kaum 'suci' itu?. Rabiah basri atau yang lebih dikenal Rabaiah Al Adawiyah, lahir pada tahun 713 M di Basrah (Irak) dari keluarga yang sangat miskin. Kedua orang tuanya meninggal ketika wabah kelaparan melanda kota Basrah.

Dalam kesendirianya itu, akhirnya Rabiah jatuh ketangan orang yang kejam, yang lalu menjualnya sebagai budak belian dengat harga yang sangat murah. Majikan barunya pun tak kalah bengisnya dibandingkan dengan majikan sebelumnya. Setelah bebas, Rabiah pergi ke tempat-tempat sunyi untuk menjalani hidup dengan bermeditasi, dan akhirnya sampailah ia disebuah gubuk dekat Basra. Di sini ia hidup menyendiri, sebuah tikar butut dan sebuah kendil dari tanah adalah harta yang ia punyai dan teman dalam menjalani hidup kesendirianya.

Praktis sejak saat itu, seluruh hidupnya hanya ia abdikan pada Allah swt. Berdoa dan berdzikir adalah hiasan hidupnya. Saking sibuknya mengurus 'akhirat', ia lalai dengan urusan duniawi, termasuk membangun rumah tangga. Meski banyak pinangan datang, termasuk dari gubernur Basra dan seorang suci-mistis terkenal Hasan Basri tetapi Rabiah tetap tak tertarik untuk mengakhiri masa lajangnya. Hal ini ia jalani hingga akhir hayatnya, pada tahun 801 M.

Dalam perjalanan kesufian Rabiah, kesendirian, kesunyian, kesakitan, hingga penderitaan tampak lumer jadi satu. Semua bagaikan ritme heroik menuju cinta kepada Sang Ada (The Ultimate Being). Tak heran jika ia 'merendahkan manusia' dan mengabdi pada dorongan untuk meraih kesempurnaan tertinggi. Ia jelajahi ranah mistik, yang jadi wilayah dalam dari agama, hingga mendapatkan eloknya cinta yang tidak dialami oleh kaum muslim formal.

Ihwal pernikahan, Rabiah punya jawaban yang tidak biasa. "Orang yang menikah itu adalah orang ada dirinya. Tetapi aku bukan menguasai badan dan nyawaku sendiri. Aku ini kepunyaan Tuhanku. Pintalah kepada Allah jika mau mengawini aku. "

Cinta Rabiah tak dapat disebut sebagai cinta yang mengharap balasan. Justru, yang dia tempuh adalah perjalanan mencapai ketulusan. Sesuatu yang dianggap sebagai ladang subur bagi pemuas rasa cintanya yang luas, dan sering tak terkendalitersebut. Lewat sebuah doa yang mirip syair, ia berujar, "Jika aku menyembahMu karena takut pada api neraka maka masukkanlah aku didalamnya! Dan jika aku menyembahMu karena tamak kepada surgaMu, maka haramkanlah aku darinya! Tetapi jika aku menyembahMu karena kecintaanku kepadaMu, maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku kesempatan untuk melihat wajahMu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu."

Rabiah wafat meninggalkan pengalaman sufistik yang tak terhingga artinya. Hikmah yang ditinggalkan sangat berharga dan patut kita gali sebagai 'makrifat' hidup. Menarik untuk kita simak salah satu doa rabiah yang dipanjatkan pada waktu larut malam, diatas atap rumahnya: "O Tuhanku, bintang-bintang bersinar gemerlapan, manusia telah tertidur nyenyak, dan raja-raja telah menutup pintunya, tiap orang yang bercinta sedang asyik-masyuk dengan kesayanganya, dan di sinilah aku sendirian bersama engkau."

Apa yang dilakukan Rabiah dalam hidupnya sebetulnya adalah ikhtiar untuk membiasakan diri 'bertemu' dengan penciptanNya. Di situlah ia memperoleh kehangatan, kesyahduan, kepastian dan kesejatian hidup. Sesuatu yang kini sangat dirindukan oleh manusia modern. Karena itu,menjadi pemuja Tuhan adalah obsesi rabiah yang tidak pernah mengenal tepi dan batas. Tak heran jika dunia yang digaulinya bebas dari perasaan benci. Seluruhnya telah diberikan untuk sebuah cinta.*(“dikutip dari berbagai sumbe”r)

0 comments:

Post a Comment

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template